Bilamana Matahari Terbit dari Arah Barat, Akan Keluar Makhluk Berkaki Empat Berjumpa Setiap Manusia Tanpa Tinggal Seorang Pun

APABILA kita merujuk bahan bacaan yang menyenaraikan tanda-tanda kecil kiamat, boleh dikatakan hampir semuanya sudah berlaku.

Antara tanda yang mahsyur dan terbukti berlaku pada hari ini adalah wanita berpakaian, tetapi telanjang. Seorang wanita itu terdapat dua sifat padanya iaitu dia berpakaian dan dia juga telanjang.

Berpakaian tetapi telanjang itu maksudnya pakaian yang dipakainya memperlihatkan bentuk tubuh badannya. Bahkan, lebih buruk daripada itu seorang wanita berpakaian, tetapi nampak kulit tubuh badan serta aurat mereka untuk menarik perhatian lelaki.

Selain itu, terdapat banyak lagi tanda-tanda kecil kiamat seperti masa berlalu begitu pantas, zina dan fitnah berleluasa dan munculnya gaya hidup mewah dalam kalangan umat Islam.

Maka, selepas berlaku semua tanda-tanda kecil kiamat itu, pada bila-bila masa muncul pula tanda-tanda besar kiamat.

Di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, terdapat enam tanda besar kiamat dicatatkan.

Dalam satu riwayat Muslim, daripada Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Bersegeralah dalam beramal sebelum datang enam perkara: Terbitnya matahari dari barat, asap, Dajjal, al-Dabah, perkara khusus daripada kalangan kamu (kematian) dan urusan umum (kiamat).”

Kata ulama, pada setiap pagi perkara paling mereka takut ialah apabila bangun melihat sama ada matahari terbit dari sebelah timur atau terbit dari sebelah barat.

Sebelum matahari terbit dari barat, seluruh bumi ini akan gelap. Kita boleh bayangkan, setiap pagi biasanya kita bangun tidur jam 5.30 pagi untuk bersiap-siap melaksanakan solat Subuh serta persiapan ke tempat kerja.

Bagaimanapun, setibanya di pejabat jam 9 pagi, kita melihat keadaan itu tidak seperti biasa di mana keadaannya masih gelap.

Keadaan itu pastinya menyebabkan manusia berasa takut dan tertanya-tanya fenomena berkenaan. Disebabkan suasana itu amat pelik dan tidak pernah berlaku, pasti manusia mula panik dan keadaan menjadi kecoh.

Menurut pendakwah, Ustaz Mohamad Wadi Annuar Ayub, terdapat riwayat menyatakan suasana gelap itu berlaku selama dua hari dan riwayat lain menyatakan akan bergelap selama tiga hari.

Katanya, seandainya gelap itu berlaku selama tiga hari, bermakna pada hari keempat matahari tidak lagi muncul dari sebelah timur, sebaliknya dari sebelah barat.

Ketika seluruh penduduk bumi menyaksikan tanda besar itu, mereka mula beriman kepada Allah. Bagaimanapun, Allah sudah menutup pintu taubat serapat-rapatnya.

Pada waktu itu, tidak berguna lagi taubat serta segala amal ibadat yang hendak dipersembahkan kepada Allah. Bagi yang ditakdirkan masih hidup, mereka akan meneruskan kehidupan mengikut ajal masing-masing.

Seandainya sepanjang usia yang berbaki itu, seseorang bersungguh-sungguh melakukan ibadat, namun Allah tetap tidak akan menerima amalannya.

Manakala bagi orang beriman, mereka akan hidup dalam keadaan beriman sehingga akhir hayat.

Pada hari pertama matahari terbit dari barat itu mengambil masa selama setahun. Tempoh setahun itu seperti dinyatakan oleh Nabi SAW seperti hari-hari yang dilalui manusia.

Hari kedua juga panjang iaitu seperti sebulan. Berikutnya, hari ketiga panjangnya seperti seminggu manakala pada hari keempat baru ia kembali seperti biasa.

Ketika itu baru manusia menyedari betapa nikmatnya Allah kurniakan waktu malam. Pada hari ini, ramai manusia mengubah cara hidup mereka dengan tidur waktu siang, manakala malam mereka berjaga untuk melakukan perkara sia-sia.

Rasulullah menyatakan, apabila muncul tanda besar kiamat pertama, maka akan muncul tanda-tanda besar lain.

Tanda besar kiamat kedua, ketiga dan seterusnya muncul dengan cepat sekali. Ia ibarat mutiara di dalam satu ikatan di mana setiap satunya akan mengikuti yang lain.

Daripada Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Tanda-tanda (kiamat) seperti mutiara yang tersusun pada seutas benang, jika benang itu dipotong maka sebahagiannya akan mengikuti sebahagian yang lain (jatuh).” (Riwayat Ahmad)

Tanda besar kiamat seterusnya, keluar binatang berkaki empat yang akan mendatangi setiap manusia.

Allah berfirman yang bermaksud: “Dan apabila sampai masa berlakunya hukuman atas manusia, Kami keluarkan untuk mereka sejenis binatang dari bumi, yang akan menyatakan kepada mereka, bahawa manusia tidak meyakini ayat-ayat keterangan dan pengajaran Kami.” (Surah an-Naml, ayat 82)

Binatang itu akan berjumpa dan bercakap dengan manusia menggunakan bahasa yang kita fahami. Ia turut membawa dua alat iaitu tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman.

Apabila mendatangi seseorang, Allah ilhamkan kepadanya untuk keluarkan salah satu daripada alat itu. Apabila ia keluarkan tongkat Nabi Musa, maka wajah orang yang menerimanya akan bercahaya dan manusia lain mula memanggilnya dengan gelaran ‘Mukmin’.

Sebaliknya, jika binatang itu menyerahkan cincin Nabi Sulaiman, maka wajah orang yang menerima cincin itu bertukar hitam.

Namanya tidak lagi diseru melainkan orang akan mula memanggilnya ‘kafir’.

Begitu antara tanda-tanda kiamat besar yang kedatangannya cukup menggerunkan hati kita. Hanya iman saja yang dapat menyelamatkan kita daripada segala bentuk fitnah dan ujian berkenaan.

Akhir Zaman: Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami.”
(An Naml: 82)

Tanda kiamat besar yang kelima ini dapat dilihat oleh orang-orang Mu’min dan terjadinya berdekatan dengan terbitnya matahari dari barat.

Bilamana Matahari Terbit dari Arah Barat, Akan Keluar Makhluk Berkaki Empat Berjumpa Setiap Manusia Tanpa Tinggal Seorang Pun 2

Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya tanda-tanda kiamat pertama yang akan terjadi adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya seekor binatang kepada manusia pada waktu Dhuha, yang manapun diantara dua hal ini akan duluan terjadi, maka yang keduanya akan terjadi dalam waktu yang dekat.”
(Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Ibn Majah dari ‘Abdullah bin ‘Umar)

Al Hafizh Ibn Hajar berkata:
“Dan kemungkinannya adalah bahwa binatang bumi tersebut akan muncul pada hari terbitnya matahari dari barat.” Al Hakim ‘Abdullah berkata: “Yang terlihat (dari nash-nash) adalah bahwa yang terjadi lebih dahulu adalah terbitnya matahari dari Barat atau pada waktu yang dekat darinya”. Kemudian Ibn Hajar berkata lagi: “Saya mengatakan bahwa hikmah dari hal tersebut adalah bahwa ketika matahari terbit dari barat tertutuplah pintu tobat, maka keluarnya binatang bumi tersebut adalah untuk membedakan antara orang Mu’min dengan orang kafir adalah untuk menekankan maksud dari tertutupnya pintu tobat.”
(Fahtul Baari, kitaburriqaq, Thulu’issyamsi Min Maghribiha, hal.303)

Barangkali yang menyebabkan dua tanda ini akan terjadi dalam urutan yang berdekatan adalah karena terjadinya salah satu dari dua tanda ini akan menutup pintu tobat, maka kedatangan tanda selanjutnya yaitu untuk menguatkan bahwa pintu tobat telah benar-benar tertutup. Wallahu A’lam.

Ketika matahari telah terbit dari barat maka tertutuplah pintu tobat dan dicaplah manusia menurut kelompok mereka (mu’min atau kafir). Lalu muncullah binatang bumi yang akan menekankan bahwa pintu tobat benar-benar telah tertutup dengan penandaan orang-orang Mu’min atau kafir.

Ciri-Ciri Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi)

Ia adalah seekor binatang yang besar, berbulu panjang, berbulu roma pendek dan halus dan mempunyai beberapa kaki. Bentuknya adalah besar, akan tetapi kita tidak menemukan hadits-hadits yang shahih yang bisa dijadikan sebagai sandaran yang menerangkan tentang sifat-sifat besarnya, walaupun ada yang menerangkan sifat-sifat ini dengan terperinci yang menunjukkan berapa besarnya, dimana apabila ia keluar dari sebuah celah di bukit Shafa secepat lari kuda selama tiga hari maka belum akan keluar sepertiga dari badannya dan lain-lain sebagainya dari sifat-sifat yang menunjukkan berapa besarnya. Wallahu A’lam dengan hadits-hadits yang menerangkan sifat-sifat seperti tersebut. Masalah berapa besarnya adalah tidak terlalu penting bagi kita.

Cukup bagi kita untuk meyakini saja bahwa Binatang Bumi benar-benar akan keluar di hari kiamat nanti berdasarkan firman dari Allah:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami akan mengeluarkan seekor binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia sudah tidak yakin kepada ayat-ayat kami.”
(An Naml: 82)

Tujuan Dikeluarkannya Binatang Bumi (Dabbatul Ardhi) Oleh Allah

1. Berbicara (memperkatakan) kepada manusia bahwa: “Sesungguhnya manusia sudah tidak yakin dengan ayat-ayat Allah.”

2. Memberikan tanda-tanda atau cap di tiap-tiap wajah manusia dimana tanda-tanda itu akan membuat wajah orang mukminin bercahaya dan akan menggelapkan wajah orang-orang kafir.

3. Bahkan orang-orang yang berada di masjid yang paling terjaga dan terhormat yaitu Masjidil Haram, ia tidak akan berhenti dari kejaran mereka, ia akan memekik (bersuara) antara maqam Ibrahim dengan Hajarul Aswad (Ka’bah) sambil menebarkan tanah dari kepalanya, kemudian ia menghadap ke timur dan mengeluarkan suara keras yang melampaui segala penjurunya, kemudian ia menghadap ke barat dan melakukan hal yang sama. Hal itu menyebabkan manusia terpisah darinya secara bersama-sama (cerai berai dan dengan berkelompok) sedangkan satu kelompok dari kaum Muslim akan tetap bersiteguh dan mereka telah mengetahui bahwa ia adalah binatang Allah sedangkan mereka tidak akan dapat mengalahkan Allah.

Binatang tersebut memberi tanda pada muka orang mukminin sehingga ia menjadi terang seperti bintang dan binatang tersebut akan berjalan di muka bumi yang tidak dapat dikejar oleh siapapun serta tidak seorangpun yang dapat melarikan diri darinya, bahkan apabila seorang laki-laki berselindung darinya dengan melakukan shalat, maka Dabbatul Ardhi akan datang dari belakangnya dengan berkata: “Hai fulan mengapa baru sekarang kamu shalat?” Lalu ia memberi tanda pada mukanya dan pergi.

Rasulullah bersabda:
“Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa Tongkat Musa dan Cincin Sulaiman, maka ia akan mencap hidung orang kafir dengan tongkat dan akan membuat terang wajah orang Mu’min degan cincin, sehingga degan demikian apabila telah berkumpul beberapa orang-orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari mereka akan berkata: “Makanlah ini wahai orang Mu’min” dan “makanlah ini wahai orang kafir.”
(Riwayat Abu Dawud Ath Thayalisi, Ahmad dan Ibn Majah, semua riwayat tersebut berasal dari Hammad bin Salamah dari Abi Hurairah)

‘Abdullah bin Amru bin ‘Ash berkata bahwasanya binatang ini adalah Al Jassasah yang pernah disebut dalam hadits Tamimuddary. (Lihat Syarah An Nawawi atas Shahih Muslim)

Sumber: hmetro & detikislam.blogspot.com